Rabu, 15 Oktober 2008

UMROH BERSAMA ARTIS

HAJI MURAH

'JANGAN TERPENGARUH HAJI PLUS MURAH'
 
PERINGATAN di atas disampaikan oleh Direktur Utama PT Bilad Tour,
Jamaluddin Mahmud. Alasannya, saat ini banyak sekali biro perjalanan haji
(BPH) yang datang ke daerah-daerah untuk menawarkan biaya perjalanan ibadah
haji (BPIH) sangat murah di bawah ketentuan pemerintah.
 
''Saya baru saja kembali dari Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata
banyak BPH dari Jakarta yang menawarkan biaya haji plus di bawah US$4.500,''
kata Jamal, putra NTB ini.
 
Menurut Jamal, kalau masyarakat terpengaruh dengan harga murah seperti
itu, niscaya pelayanan yang diberikan akan amburadul. Sebab, kata dia, harga
yang ditetapkan pemerintah sebesar US$4.500 itu jika diukur dengan kondisi
pembiayaan haji plus dan dengan pelayanan yang seimbang sudah sangat
minimal.
 
''Bagaimana mereka bisa hidup dan memberikan pelayanan yang memadai
bila kelak akan menanggung kerugian baik di Tanah Air maupun ketika berada
di Tanah Suci,'' tambahnya.
 
Ia mensinyalir, BPH yang menawarkan harga murah tersebut hanya akan
mengobral janji. Tetapi nanti ketika berada di Tanah Suci mereka juga akan
berkelit serta menempatkan jemaah dalam satu kamar hotel enam sampai delapan
orang.
 
''Hotelnya barangkali memang benar bintang lima, tetapi satu kamar
ditumpuk sampai delapan orang. Bagaimana jemaah bisa melaksanakan haji
dengan tenang dan nyaman,'' tanya Jamal lagi.
 
Menjawab pertanyaan pro-kontra swastanisasi haji, Jamal mengatakan
ketidaksetujuannya terhadap desakan swastanisasi itu. Soalnya, kata dia,
banyak pengusaha yang bergerak di bidang penyelenggaraan haji bukan untuk
menolong orang beribadah tetapi sebagian hanya mencari keuntungan sesaat.
 
''Kalau haji diserahkan seluruhnya ke swasta saya tidak setuju. Selain
tidak akan sanggup, juga pengusaha haji di sini banyak yang berangkat dari
bisnis lain bukan murni penyelenggaraan haji.''
 
Menurut dia, sebaiknya penyelenggaraan haji tetap di bawah kendali
pemerintah apa pun namanya. Untuk saat ini swasta tidak akan sanggup.
''Lihat saja tahun 2003 lalu, ketika kuota haji plus mencapai 23 ribu sudah
babak belur menanganinya. Bahkan tidak sedikit yang terlantar di Tanah
Suci.''
 
Jamal berpendapat kalau kuota haji plus ditambah masih mungkin tetapi
jangan banyak-banyak. Idealnya 15 ribu saja, mengingat secara teknis di Arab
Saudi juga tidak memungkinkan, misalnya tempat tenda di Mina sudah penuh
sesak. Kalau kuota lebih dari 15 ribu, dikhawatirkan tenda yang ada di
kawasan Mina tidak mampu menampung.
 
PT Bilad Tour yang sudah memberangkatkan jemaah haji untuk keempat
kalinya ini, pada musim haji yang lalu mampu memberangkatkan jemaah sekitar
200 orang. Tahun depan jika kuota ditambah, Jamal berharap bisa menjadi 250
orang atau sebanyak lima bus.
 
''Kalau dapat lima bus sangat ideal. Kami juga menyiapkan petugas yang
cukup, baik yang kami bawa sendiri dari Indonesia maupun para mahasiswa yang
ada di Arab Saudi.''
 
Soal harga, Jamal tetap berpegang kepada aturan pemerintah yakni
minimal US$4.500. Tetapi ada pula paket yang di atas itu yakni US$5.500
(arbain) dan US$7.500 (nonarbain). Meskipun pelaksanaan ibadah haji masih
jauh, tetapi sudah ada beberapa orang yang mendaftarkan diri untuk ikut
Bilad Tour.
 
Menurut Jamal, pihaknya akan tetap konsisten yaitu mengutamakan
pelayanan. Pesawat yang digunakan seperti yang sudah-sudah yaitu Garuda, bus
AC, tenda AC. Bahkan ketika wukuf di Arafah, Jamal menyediakan fasilitas
tenda berbentuk masjid agar jemaah lebih nyaman dan merasa di dalam masjid
yang sejuk.
 
''Bagi Bilad Tour pelayanan yang diutamakan. Kalau mereka sudah
senang, tentu mereka akan merekomendasikan temannya untuk ikut Bilad Tour,''
ujarnya sedikit berpromosi. (Arm/B-1)